pertama :
- kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air indonesia
Kedua :
- kami poetra dan poetri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa indonesia
- kami poetra dan poetri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa indonesia
Ketiga :
- kami poetra dan poetri indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia
- kami poetra dan poetri indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa indonesia
Djakarta, 28 oktober 1928
Teks sumpah pemuda bukan hanya catatan sepele,
teks sumpah pemuda bukan hanya tulisan sejarah
teks sumpah pemuda bukan hanya mengenang sejarah
teks sumpah pemuda bukan untaian kata manis yang indah
teks sumpah pemuda bukan hiasan lukisan dinding rumah
teks sumpah pemuda bukan tulisan sastrawan atau pujangga
teks sumpah pemuda bukan hanya tulisan sejarah
teks sumpah pemuda bukan hanya mengenang sejarah
teks sumpah pemuda bukan untaian kata manis yang indah
teks sumpah pemuda bukan hiasan lukisan dinding rumah
teks sumpah pemuda bukan tulisan sastrawan atau pujangga
Tak boleh sedikitpun terbaca berbeda dari asal muasalnya
tak boleh memberi arti yang berbeda dari yang dikatakannya
tak mungkin menghianati yang telah terkata dan tersumpah
tak boleh memberi arti yang berbeda dari yang dikatakannya
tak mungkin menghianati yang telah terkata dan tersumpah
Disana jiwa dan semangat membara menjadi satu bangsa merdeka
yang berkomunikasi dan bersama sama perjuangkan harga diri
menjawab tantangan hari itu dan hari berikutnya sampai kini
yang berkomunikasi dan bersama sama perjuangkan harga diri
menjawab tantangan hari itu dan hari berikutnya sampai kini
Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa
Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia
memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses
kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang
selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu,
kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu
untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang
Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia
hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus
1945.
Rumusan
Kongres
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda
ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan)
sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de
resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan
Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik
kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju
juga. [1] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan
panjang-lebar oleh Yamin.[2]
Panitia
Kongres
Dalam upaya mempersatu wadah
organisasi pemuda dalam satu wadah telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama
1926. Oleh sebab itu, tanggal 20 Februari 1927 telah diadakan pertemuan, namun
pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.
Kemudian pada 3 Mei 1928
diadakan pertemuan lagi, dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan
terakhir ini dihadiri semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan
Kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan
dibagi kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap
jabatan) sebagai berikut:
- Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
- Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
- Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen
Bond)
- Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
- Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten
Bond)
- Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
- Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
- Pembantu IV: Johannes
Leimena (Jong
Ambon)
- Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem
Betawi)
0 komentar:
Posting Komentar